TIGA HAL YANG MERUSAK NEGARA MENURUT TEKS BABAD SINELAN NASEKAH

Authors

  • Arum Ngesti Palupi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.37014/jumantara.v9i1.233

Keywords:

Babad Sinělan Nasěkah, suntingan teks, terjemahan, piwulang, naskah, manuskrip

Abstract

Babad Sinělan Nasěkah merupakan salah satu satu dari sekian banyak karya sastra Jawa peninggalan para leluhur yang bisa dikaji dan diteliti. Naskah ini merupakan koleksi Perpustakaan Pura Pakualaman Yogyakarta dengan nomor koleksi 0100/pp/73 yang berbentuk tembang macapat yang ditulis menggunakan aksara Jawa dan menggunakan bahasa Jawa dengan sedikit serapan dari bahasa Arab, Melayu dan Belanda. Babad Sinělan Nasěkah tergolong ke dalam teks piwulang. Dalam teks piwulang terkandung ajaran-ajaran hidup yang berguna tidak hanya pada masa karya sastra itu ditulis, tetapi juga dimasa sesudahnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis agar kandungan ajaran yang ada di dalam teks Babad SinělanNasěkah dapat diungkapkan dan dijadikan pedoman hidup. Namun, keadaan teks yang ditulis dengan menggunakan bahasa dan aksara Jawa merupakan sebuah persoalan tersendiri, sebab tidak semua pembaca memahami aksara dan bahasa Jawa. Untuk itu, terlebih dahulu perlu dilakukan penyuntingan teks yang dalam penelitian ini menggunakan metode perbaikan bacaan. Setelah disunting, selanjutnya teks diterjemahkan dengan menggunakan gabungan antara metode terjemahan kata per kata, harfiah, setia, dan semantik. Selanjutnya, teks diinterpretasikan isinya dengan metode hermeneutik. Dari proses filologis dan interpretasi yang dilakukan terhadap teks inidiketahui bahwa di dalamnya terdapat nasihat mengenai tiga hal yang bisa merusak negara. Tiga hal tersebut adalah wanita, aparat pemerintah yang berkhianat, dan aparat pemerintah yang tidak jujur. Nasihat tentang tiga hal yang merusak negara tersebut diwujudkan dalam bentuk hikayat Arab.

References

Baried dkk., S. B. (1985). Pengantar Teori Filologi. Jakarta: Pusat Penelitian Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Churchil,W.A. 1965. Watermark in Paper. Amsterdam: Menno Hertzberger & Co.

Darusuprapta. 1984. "Babad Blambangan: Suntingan Naskah, Terjemahan dan Pembahasan". Disertasi. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Mu"™jizah. 1998. Penelusuran dan Penyalinan Naskah-Naskah Riau Abad XIX: Sebuah Kajian Kodikologi. Depok: FSUI.

Naskah Babad Sinělan Nasěkah Koleksi Perpustakaan Pura Pakualaman Yogyakarta Nomor Koleksi 00100/pp/73.

Poerwadarminta, W.J.S. 1939. Baoesastra Djawa. Batavia: J. B. Wolters Uigevers Maatschappij N. V.

Poerwokoesoemo, Soedarisman. 1985. Kadipaten Pakualaman. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Pratitasari, Dyah. 2004. "Babad Sinelan Nasekah: Suntingan Teks dan Analisis Kaitan Motif Cerita Babad dengan Cerita Sisipan". Skripsi Sarjana. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Pusat Bahasa Depdiknas. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia (edisi ketiga). Jakarta: Balai Pustaka.

Robson, S. O. (1994). Prinsip-prinsip Filologi Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa dan Universitas Leiden.

Saktimulya, Sri Ratna. 1998. " Fungsi Wedana Renggan dalam Sestradisuhul". Tesis. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

---------------------------2005. Katalog Induk Naskah-naskah Perpustakaan Pura Pakualaman. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia "“ Toyota Foundation.

Santoso, Djarot Heru. 2002. "Babad Prambanan: Analisis Resepsi". Tesis. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Soeratno, S. C. (1999). "Studi Filologi: Teks Terbaca" dalam Kumpulan Makalah Filologi 2014. Yogyakarta: Fakultas Sastra UGM.

Sudibyo. (2015). Filologi. Sejarah, Metode, dan Paradigma. Yogyakarta: Manassa

Zain, Sutan Mohammad dan J.S. Badudu. 1994. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Downloads

Published

2019-08-07

Issue

Section

Articles