Potret Wanita dalam Suluk Tanen
Abstract
Suluk Tanen adalah salah satu teks yang terdapat dalam Serat Piwulang Estri yang merupakan naskah koleksi Perpustakaan Pura Pakualaman. Naskah ini ditulis pada tahun 1834 M dan merupakan kumpulan teks yang berisi nasehat kepada wanita. Teks yang kaya akan simbol ini memerlukan beberapa tahapan pembacaan untuk dapat memaknainya. Simbol adalah gambaran ide yang merekam ideologi penulis atau lingkungan penciptanya. Peran pembaca teks dalam memaknai teks dianggap sebagai perkembangan cakrawala budaya pembacanya. Pembacaan terhadap Suluk Tanen pun akan memperlihatkan ideologi yang dijiwainya. Perumpamaan-perumpamaan yang terdapat dalam Suluk Tanen mengibaratkan wanita sebagai ladang bertani, suami sebagai petani dan padi sebagai hasilnya. Ladang yang baik harus mempunyai batas yang jelas, tanah diolah dengan teratur hingga siap ditanami benih. Benih yang ada pun harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya untuk nantinya dapat menghasilkan padi yang berkualitas. Tumbuh kembang benih juga harus dijaga sebaik-baiknya hingga dapat dipanen dan disimpan. Perumpamaan di atas ternyata menjadi simbol tentang wanita yang dimisalkan sebagai lahan pertanian yang harus siap secara lahir dan batin sebelum berumah tangga. Bahkan setelah berumah tangga pun wanita harus selalu mengendalikan dirinya dan menjalankan perintah agama untuk dapat menjaga benih yang nantinya lahir menjadi penerus. Setelah melahirkan pun wanita harus senatiasa menjaga anaknya dan mengajarinya dengan perintah-perintah agama. Dari hasil bacaan terhadap Suluk Tanen tersebut menunjukkan adanya ideologi Islam yang terekam. Ideologi yang muncul dari Suluk Tanen memperlihatkan adanya sikap memuliakan wanita, karena dari wanitalah generasi penerus bangsa akan lahir, sehingga wanita sangat dihargai.
Full Text:
PDFReferences
Alternbernd, Lynn dan Leslie. 1970. A Handbook of The Study of Poetry. London: Macmillan Company
Andrianie, Kurnia. 2003. “Piwulang Estri: Suntingan Teks dan Terjemahan” Skripsi S1 Sastra Nusantara FIB UGM
Creeze, Helen. 2012. Perempuan dalam Dunia Kakawin: Perkawinan dan Seksualitas di Istana Indic Jawa dan Bali . Denpasar: Pustaka Larasan
Handayani, Christina S. dan Ardhian Novianto. 2004. Kuasa Wanita Jawa . Yogyakarta: LKIS Pelangi Aksara
Junus, Umar. 1989. Stilistik: sebuah Pengantar. Selangor: Dewan BaHasa dan Pustaka
Kumar, Ann. 2008.Prajurit Perempuan Jawa: Kesaksian Ihwal Istana dan Politik Jawa Akhir Abad ke-18. Jakarta: Komunitas Bambu
Poerwadarminta, WJS. 1939. Baoesastra Djawa .Batavia: JB Wolters
Sudewa, A. 1991. Serat Panitisastra :Tradisi Resepsi dan Transformasi. Yogyakarta: Duta Wacana Press.
_________. 1992. “Wanita Jawa Antara Tradisi dan Transformasi” dalam Citra Wanita Jawa dan Kekuasaan. Susanto dkk (Ed.). Yogyakarta: Kanisius
Waluyo. 2003. “Cerita Dewi Murtasiyah : Analisis Struktural Model Robert Stanton” Skripsi S1 , Sastra Nusantara FIB UGM
Wulandari, Arsanti. 2001. “Serat Nitipraja: Suntingan Teks, Terjemahan dan Analisis Semiotik”. Tesis S2 Prodi Sastra Universitas Gadjah Mada
________________. 2006. “Wanita dalam Serat Nitipraja” dalam Humaniora Vol/18, Nomor 1 , Februari
DOI: https://doi.org/10.37014/jumantara.v6i1.309
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Jumantara: Jurnal Manuskrip Nusantara

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Sekretariat:
Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara - Perpustakaan Nasional RI
Jalan Medan Merdeka Selatan, Nomor 11, Jakarta Pusat