Ajaran Catur Budi dalam Serat Sasanasunu Karya Kyai Yasadipura II

Authors

  • Christiana Dwi Wardhana Universitas Sebelas Maret, Surakarta

DOI:

https://doi.org/10.37014/jumantara.v5i1.373

Keywords:

Yasadipura, Yasadipura II, Sastra Piwulang, Serat Sasanasunu, Naskah, Manuskrip

Abstract

Pujangga Yasadipura I dan Yasadipura II memegang peranan penting dalam sejarah perkembangan kesusasteraan Jawa, yakni sebagai tokoh yang menjembatani tradisi sastra Pra-Islam dan perkembangan kesusasteraan Jawa sesudahnya (zaman Islam). Karyanya menarik perhatian para pengamat sastra Jawa karena pada kurun waktu itu masyarakat Jawa telah menganut Islam. Keduanya menggubah kembali karya sastra Jawa Kuna yang bersifat Jawa-Hindu digubah kembali ke dalam karya sastra Jawa Baru.Ketika masyarakat Jawa telah menganut Islam, karya sastra Jawa Kuna yang bersifat Jawa-Hindhu digubah kembali ke dalam karya sastra Jawa Baru serta adanya ciptaan baru karya sastra piwulang. Ajaran Catur Budi yang hendak dikemukakan dalam tulisan ini, merupakan ajaran yang disampaikan oleh Kyai Yasadipura II dalam karyanya yang berjudul: Serat Sasanasunu, yang latar belakang penciptaannya dijiwai oleh semangat zaman (zeitgeist), yakni semangat untuk memelihara, mempertahankan, dan melestarikan norma-norma dan nilai-nilai yang diwariskan oleh nenek moyang yang pada zaman Pemerintahan Kolonial mengalami pergeseran dan erosi.

Downloads

Published

2019-08-12

Issue

Section

Articles