Naskah Lontar Sunda Kuna Sanghyang Siksa Kandang Karesian (624): Sebuah anomali pada pernaskahan Sunda Kuna
DOI:
https://doi.org/10.37014/jumantara.v4i1.408Keywords:
Naskah Sunda Kuna, Sanghyang Siksa Kandang Karesian, Lontar, Anomali, ManuskripAbstract
Penelitian terhadap naskah Sunda Kuna (NSK) yang belum menyeluruh menimbulkan beberapa anggapan yang cenderung bersifat sementara. Seperti halnya anggapan Atja dan Danasasmita terhadap sebuah naskah berjudul Sanghyang Siksakandang Karesian (Kropak 630). Naskah tersebut pada mulanya dianggap tunggal (codex unicus), namun pada penelitian mutakhir ternyata ditemukan naskah dengan isi teks yang sama pada Kropak 624. Naskah 'kedua' ini memiliki keunikan karena menggunakan alas tulis dan aksara yang berbeda dari naskah pertama. Naskah Kropak 630 ditulis dengan aksara Buda/Gunung menggunakan tinta, pada bahan nipah. Sedangkan naskah Kropak 624 ditulis dengan aksara Sunda Kuna menggunakan péso pangot (pengutik), pada bahan lontar. Adapun bahasa yang digunakan pada kedua naskah tersebut sama, yaitu bahasa Sunda Kuna. Hal ini merupakan anomali dalam pernaskahan Sunda Kuna. Tulisan ini berupaya mengupas naskah Kropak 624 berdasarkan metode filologis, sehingga dapat terlihat persamaan kandungan teksnya dengan Kropak 630.References
DANADIBRATA, 2006. Kamus Basa Sunda. Bandung: Kiblat Buku Utama.
DANASASMITA, SALEH DKK., 1987, Sewaka Darma (Koropak 408), Sanghyang Siksakandang Karesian (Koropak 630), Amanat Galunggung (Koropak 632), Transkripsi dan Terjemahan. Bandung: Bagian Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Sunda (Sundanologi) Direktorat Jendral Kebudayaan Depdikbud.
DARSA, UNDANG A. DKK. 2004. Darmajati Naskah Lontar Koropak 432 Transliterasi, Rekonstruksi, Suntingan dan Terjemahan Teks. Bandung: Universitas Padjadjaran.
GUNAWAN, ADITIA. 2009. Sanghyang Sasana Maha Guru dan Kala Purbaka: Suntingan dan Terjemahan. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI.
ISTADIYANTHA. 2008. Bahan Kuliah Laboratorium Filologi. Surakarta: UNS
LUBIS, NABILAH. 2001. Naskah, Teks dan Metode Penelitian Filologi. Jakarta: Yayasan Media Alo Indonesia
MARDIWARSITO, L. 1990.Kamus Jawa Kuna-Indonesia. Jakarta: Nusa Indah.
NURWANSAH, ILHAM. 2012. Kandaga Kecap dina Naskah Sanghyang Siksa Kandang Karesian (624) pikeun Bahan Pangajaran Maca di SMA. (Skripsi). Bandung: FPBS UPI
HOLIL, MUNAWAR DAN ADITIA GUNAWAN. 2010. "˜Membuka Peti Naskah Sunda Kuna Koleksi Perpustakaan Nasional RI: Upaya Rekatalogisasi, dalam Perubahan Pandangan Aristokrat Sunda dan Esai-esai lainnya mengenai kebudayaan Sunda (Sundalana 9). Bandung: Pusat Studi Sunda.
Perpusnas. 2011. Jumantara: Jurnal Manuskrip Nusantara Vol.2 No. 1. (Jurnal). Jakarta: Perpustakaan Nasional RI.
RUHALIAH. 2004 Naskah Sunda Koléksi Perpusnas. Diktat penunjang Mata Kuliah Filologi, UPI Bandung.
SURYANI, ELIS, NS. 2011. Ragam Pesona Budaya Sunda. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia
TEEUW, A. & NOORDUYN, J. 2009. Tiga Pesona Sunda Kuna. Jakarta: Pustaka Jaya.
TIM UNICODE AKSARA SUNDA. 2008. Direktori Aksara Sunda untuk Unicode. Bandung: Dinas Pendidikan Pemprov Jawa Barat.
WARTINI, TIEN, DKK. 2010. Tutur Bwana dan Empat Mantra Sunda Kuna. Jakarta: Perpusnas-Yayasan Pusat Studi Sunda.
Downloads
Published
Issue
Section
License
- This statement is the author's commitment to respect copyright, both in terms of citing other people's work and utilizing journal content. If necessary, the author can send an Authenticity Statement of Article stating that "this work is the author's original idea and has never been sent to another publisher and published in any publication"
- The author retains copyright.
- The moral rights of publication belong to the author.
- Formal legal aspects in the use of journal publications refer to the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 (CC BY-SA) license, which means that journal content can be used freely for any purpose.