Potensi Pemaknaan Aksara Sunda Kuno Melalui Naskah Bima Swarga 623

Authors

  • Rahmat Sopian Universitas Padjadjaran, Bandung

DOI:

https://doi.org/10.37014/jumantara.v2i1.119

Keywords:

aksara, sunda kuno, bima swarga, naskah, manuskrip

Abstract

Naskah sebagai salah satu peninggalan masa lampau di dalamnya mengandung nilai-nilai kemanusiaan yang merupakan hasil karya, karsa, dan cipta para nenek moyang. Naskah pun dapat dianggap sebagai salah satu sumber yang memiliki otoritas dalam memberikan berbagai informasi mengenai masa lampau. Dalam hal ini yang dimaksud dengan naskah adalah peninggalan dalam bentuk tulisan tangan. Naskah di Nusantara jumlahnya cukup melimpah bahkan untuk naskah Sunda saja, saat ini terkumpul dalam berbagai perpustakaan di dunia hampir mendekati angka 1.500 buah naskah. Jumlah tersebut kemungkinan akan semakin bertambah bila mengingat masih ada naskah-naskah yang menjadi koleksi perseorangan. Namun di balik itu, naskah pun akan berangsur-angsur berkurang karena materi naskah bukanlah bahan yang tahan lama apalagi kondisi iklim Indonesia yang tropis menyebabkan mudah terjadinya pelapukan. Oleh karena itu, naskah-naskah tersebut perlu secepatnya mendapatkan uluran tangan dari para peneliti agar kandungannya dapat diselamatkan dari kepunahan karena dimakan usia. Naskah Sunda adalah naskah yang disusun dan ditulis di wilayah Sunda (kini Jawa Barat dan Banten) dan naskah-naskah yang berisi cerita atau uraian yang bertalian dengan wilayah dan orang Sunda sebagai inti dan pokok naskah. Namun menurut Kalsum, membuat batasan secara tepat tentang istilah naskah Sunda ini sangat sulit karena di dalamnya terkandung indikator meliputi, etnis, bahasa, dan wilayah.

References

Baried dkk, Siti Baroroh. 1994. Pengantar Teori Filologi. Yogyakarta: Badan Penelitian dan Publikasi Fakultas (BPPF) Seksi Filologi, Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada.

Chambert-Loir, Henri dan Oman faturahman. 1999. Khazanah Naskah: Panduan Koleksi Naskah-Naskah Indonesia Sedunia. Jakarta: EFEO dan YOI.

Darsa, Undang Ahmad. 1998, Sanghyang Hayu: Kajian Filologis Naskah Berbahasa Jawa Kuno Pada Abad XVI. Bandung: Pascasarjana Universitas Padjadjaran.

___________________. 2002/2003, Metode Penelitian Filologi. Jatinangor: Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran.

___________________. 2002. Ancangan Kerja Filologi (makalah). Jatinangor: Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran.

Djajasudarma, Fatimah. 1998. Penerjemahan dan Interpretasi: Nuansa-Nuansa Pelangi Budaya. Bandung: Pustaka Karsa Sunda.

Djamaris, Edward. 1977. Filologi dan Cara Kerja Pendidikan Filologi Masalah Bahasa dan Sastra, No. 1 th. III. Jakarta: Pusat Pembinaan dan pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Ekadjati, Edi S. 1979. Carita Dipati Ukur: Suatu Karya Sastra Sejarah Sunda (disertasi). Jakarta: Universitas Indonesia.

________________. 1988. Naskah Sunda: Inventarisasi dan Pencatatan. Bandung: Lembaga Penelitian Unpad kerjasama dengan The Toyota Fundation.

________________. 1999. Direktori Naskah Nusantara. Jakarta: Manassa-Yayasan Obor Indonesia.

Ekadjati, Edi S. dan Undang Ahmad Darsa. 2000. Katalog Induk Naskah-Naskah Nusantara Jawa Barat Koleksi Lima Lembaga. Bandung: Yayasan Obor Indonesia.

Hermansoemantri, Emuch. 1970. Sajarah Sukapura: Sebuah Telaah Filologis (desertasi). Jakarta: Universitas Indonesia.

Ikram, Achadiati. 1995. Filologia Nusantara. Jakarta: Pustaka Jaya.

Kalsum, Siti. 1995. Wawacan Jaka Ula Jaka Uli Kajian Filologis. Bandung: Pascasarjana Universitas Padjadjaran.

_____________. 2006. Wawacan Batara Rama: Kajian Struktur, Intertekstualitas, dan Edisi Teks. Bandung: Pascasarjana Universitas Padjadjaran.

Macdonell, Arthur Anthony. 1954. A Practical Sanskrit Dictionary. London: Oxford University Press.

Munandar, Agus Aris. 2004. Karya Sastra Jawa Kuno Yang Diabadikan Pada Relief Candi-Candi Abad Ke-13"”15 M. Makara, sosial humaniora, vol. 8, no. 2.

Noorduyn. 1975. Dasar-Dasar Filologi. Makalah catatan kuliah dasar.

Pradotokusumo, Partini Sarjono. 1986. Kakawin Gajah Mada (Sebuah Karya Sastra Kakawin Abad ke-20 Suntingan Naskah serta Telaah Struktur. Bandung: Binacipta.

Robson. S. O. 1978. Pengkajian Sastra Tradisional Indonesia. Jakarta: Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

___________________. 1994. Prinsip-Prinsip Filologi Indonesia. Jakarta: Publikasi bersama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan Universitas Leiden Belanda.

Reynol, L.D. & N.G. Wilson. 1974. Scribes and Scholar: A Guide to The Transmission of Greek an Latin Literature. Second edition. New York: Oxford University Press.

Sopian, Rahmat. 2005. Wawacan Rawi Mulud: Sebuah Kajian Naskah Disertai Suntingan Teks (skripsi). Jatinangor: Fakultas Sastra Unpad.

Sudjiman, Panuti. 1984. Kamus Istilah Sastra. Jakarta: Gramedia.

________________. 1994. Filologi Melayu. Jakarta: Pustaka jaya.

Teeuw, A. 1984. Sastra dan Ilmu Sastra: Pengantar Teori Ilmu Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya.

Zoetmulder, P.J. 1982. Old Javanese-English Dictionary. Leiden: Koninklijk Instituut voor Tall, -Land-en Volkenkunde.

_______________. 1983. Kalangwan: Sastra Jawa Kuno Selayang Pandang. (terjemahan Dick Hartoko). Seri ILDEP. Jakarta: Djambatan.

Downloads

Published

2019-07-19

Issue

Section

Articles