Kulkul, Kenthongan, dan Bendhek: Weditra Bunyi-bunyian Tradisional yang Mencitrakan Kearifan Lokal

Authors

  • Amir Rochkyatmo Universitas Indonesia, Depok

DOI:

https://doi.org/10.37014/jumantara.v1i2.112

Keywords:

kulkul, kentongan, bendhek, kearifan, lokal, bunyi-bunyian

Abstract

Hubungan manusia dengan alam sekitar, tempat mereka hidup dan bertempat tinggal, menjadikan manusia berkembang. Dengan akal budi dan kemampuan fisiknya mereka ditantang untuk memanfaatkan pemberian dan dukungan alam sekitarnya. Lingkungan alam sekitar yang potensial memberi makna dan arti bagi kehidupan manusia, sehingga membuahkan hasil upaya budi daya mereka, yang kemu¬dian orang mengatakan sebagai budaya manusia. Hubungan manusia dengan budayanya begitu akrab, sehingga dikatakan sebagai makhluk budaya. Manusia sebagai makhluk sosial berbudaya perlu berkomunikesi antar sesama warga komunitasnya. Untuk berkomunikasi manusia memer¬lukan media perantara sarana komunikasi yang ada di sekitarnya beragam, berupa: alat-alat, lambang, gambar, patung dan sebagainya. Semua yang tersebut itu berupa benda-benda di luar diri manuaia. Sedangkan media perantara yang ada di dalam diri manusia adalah; gerak anggota tubuh, suara, ucapan, bahasa dan sebagainya.

Downloads

Issue

Section

Articles