Ajaran Nistha-Madya-Utama dalam Beberapa Teks Jawa

Abstract

Pada zaman Surakarta Awal banyak kita jumpai karya sastra Jawa hasil gubahan karya sastra-karya sastra dari zaman sebelumnya. Karya sastra-karya sastra zaman Surakarta Awal itu, isinya penuh dengan ajaran moral dan etika (sastra piwulang). Zaman Surakarta Awal tersebut oleh Pigeaud disebut sebagai zaman "renaissance" kesusasteraan Jawa, dan Poerbatjaraka menyebut sebagai zaman "pembangunan" kesusasteraan Jawa. Salah satu piwulang 'ajaran' moral dan etika yang terdapat dalam karya sastra tersebut di atas, ialah ajaran nistha - madya - utama (selanjutnya disingkat NMU). Dalam karya sastra-karya sastra yang akan disebutkan di bawah, ajaran NMU bukan merupan ajaran yang mandiri, dalam arti ada kitab khusus yang membicarakan ajaran tersebut. Posisi ajaran NMU biasanya hanya merupakan salah satu unsur dari sejumlah unsur-unsur ajaran lainnya yang terjalin dalam suatu kitab.  Akan tetapi dalam kitab-kitab tertentu, posisi ajaran NMU menempati posisi sentral, dalam arti dipakai sebagai wawasan moral dan etika.