Program Literasi Informasi: Sebuah Upaya Pemberdayaan Pemakai Perpustakaan dalam Mewujudkan Pendidikan Bermutu

Authors

  • Salmubi Salmubi Politeknik Negeri Ujung Pandang

DOI:

https://doi.org/10.37014/medpus.v14i3&4.984

Keywords:

literasi informasi, pendidikan bermutu, pemustaka

Abstract

Perpustakaan merupakan bagian vital dalam penyelenggaraan pendidikan. Sebab perpustakaan menyediakan berbagai jenis layanan informasi kepada pelajar, mahasiswa dan guru atau tenaga pengajar di semua jenjang pendidikan. bagaimana cara yang dapat kita lakukan sehingga dapat mengetahui informasi apa saja yang telah tersedia? Kapan kita menggunakan informasi itu? Dan bagaimana kita bisa mendapatkan jenis-jenis informasi tertentu?Program literasi informasi yang telah dipraktikan di banyak negara telah membantu dalam pengingkatan pengetahuan dan keterampilan user perpustakaan, terutama dalam aspek peroleh dan pemanfaatan informasi agar lebih berdaya guna. Program literasi informasi sangat relevan dengan pembelajaran berbasis sumber yang membebaskan ketergantungan perolehan informasi peserta didik yang hanya bersumber dari guru atau pengajar. Program ini menjadi program yang dapat menjawab tantangan dan dinamika kehidupan di era informasi. Perpustakaan Nasional RI diharapkan untuk mengambil peran lebih besar dalam Menyusun agenda tentang program literasi informasi sehingga dapat diimplementasikan di setiap jenjang pendidikan.

References

American Library Association (ALA) (2000). Information Literacy Competency Standard for Higher Education. (Online) (http://www.ala.org/acrl/ilcomstan.html.Diakses 27 Juni 2006).

Association of College and Research and Research Library (ACRL) Board (2001). Objectives for Information Literacy Instruction: A Model Statement for Academic Librarians. Association of College and Research and Library (ACRL) Board. (2003). Best Practices Initiative Institute for Information literacy.

Angeley, R. and Purdue. J. Information Literacy an Overview. (Online) (http://www.ac.wwu.edu/~dialogue/issue6.html. Diakses 27 Juni 2006) Annotations for "Characteristic of Program of Information Literacy that Illustrate Best Practices: A Guideline", (Online) (http://www.ala.org/ala/acrl/acrlstandards/ charannot.htm#excellence. Diakses 25 Januari, 2006)

Brandt, D. S. (2001). Information Technology Literacy: Task knowledge and mental models, Library Trends. 50(1).

Budd, J.M. (2005) The Changing Academic Library Operation Culture, Environtment, Chicago: American Library Association.

DePorter, B. & Herncki, M. (2000). Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa.

Hancock, V. E. Information Literacy for Lifelong Learning. (Online). (http://www.library.qut.edu.au/infolit/. Diakses 16 September 2005).

Harefa, A. (2000). Menjadi Manusia Pembelajar = On Becoming A Learner: Pemberdayaan Diri. Transformasi Organisasi dan Masyarakat Lewat Proses Pembelajaran. Jakarta: Harian Kompas.

Hinchliffe, L.J. (2001). Information Literacy as a way of life. (Editorial). Research Strategies. 18.

Humes, B. Understanding Information Literacy.(Online) (http://www.libraryinstruction. com /infolit.html. Diakses 7 Mei 2005)

Information Literacy and the Role of Public Libraries. (Online) (http://www.splq.info/issues/vol37 _3/02.htm. Diakses 27 Juni 2006)

Infromation Literacy Competency Standards for Higher education (Online). (http://www.ala.org/ala/acrl/acrlstandards/informationliteracycompetency.htmDiakses 30 November 2005)

Information Literacy Standards. (2001). Sydney: Council of Australian State Libraries.

Information Literacy Curriculum. (Online) (http://www.fiu.edu/~ library /ili/ilicur.html. Diakses 6 Januari 2005)

Introduction to Information Literacy. (Online) (http://www.ala.org/ala/acrl/acrlissues/ infolitoverview/introtoinfolit/rmationlit.htmDiakses 7 Mei 2005)

Jager, K. D. ; Nassimbeni. M. (2002). Institutionalizing Information Literacy in Tertiary Education: Lesson Learnedfrom south African Program. Library Trends. 51(2).

Martin, A. and Tader, H. (2003). Information and IT Literacy: Enabling Learning in the 21st Century. London: Facet Publishing

Republic of Trinidad and Tobago, Ministry of Education. (2002). Library and Information Literacy Curriculum. Division of Educational. School Library Service Unit and Division of Curriculum Development.

Morrison, H. (1997). Information Literacy Skills: an exploratory Focus Group Study of Student Perceptions. Research Strategies. 15(1).

Morris, B.J. (2004). Administrating the School Library Media Center. Rev. ed. Westport. Connecticut: Libraries Unlimited.

Nutefall, J.E. (2001). Information Literacy Developing Partnerships Across Library Types. Research Strategies. 18.

Schmidmaier, D. (2004). Inquiry Into the Progress and Future Directions of Lifelong Learning. (Online) (http://www.casl.org.au/papers.andpublication.cfm. Diakses 5 Oktober 2005)

Schwirtlich, A. (2005). Information Literacy. Melbourne: Council of Australian State Libraries

Sun, P. (2002). Information Literacy in Chinese Higher Education: Library Trends. 52(2).

Thompson, G. M. (2002). Information Literacy Accreditation Mandates: What They Mean for Faculty and Librarians. Library Trends. 51 (2).

Wilson, C. (1997). Can We Asses User Education in The Library: and if so how? (Online) (http://www.londonmet.ac.uk/deliberations/courses-and-resources/wilson.cfm. Diakses 7 Januari 2006).

Wools, B. And Loertscher, D.V. (eds). (2005). The Whole School Library Handbook Chicago: American Library Association.

Downloads

Published

2020-05-27

How to Cite

Salmubi, S. (2020). Program Literasi Informasi: Sebuah Upaya Pemberdayaan Pemakai Perpustakaan dalam Mewujudkan Pendidikan Bermutu. Media Pustakawan, 14(3&4), 135–145. https://doi.org/10.37014/medpus.v14i3&4.984

Issue

Section

Articles