Analogi Masjid Dalam Pengusahaan Perpustakaan
DOI:
https://doi.org/10.37014/medpus.v14i3&4.981Keywords:
analogi, masjid, perpustakaanAbstract
Suatu kenyataan bahwa di Indonesia masjid dan juga surau jumlahnya berpuluh-puluh ribu. Pendirian, kelangsungan hidup dan perkembangannya dibiayai oleh sumbangan dari masyarakat, tanpa banyak campur tangan pemerintah. Keberhasilan ini patut ditiru untuk diterapkan dalam pendirian, kelangsungan hidup dan perkembangan perpustakaan, sehingga diharapkan jumlah perpustakaan di Indonesia dapat menyaingi jumlah masjid dan surau, yang akan sangat bermanfaat sebagai fasilitas peningkatan minat baca masyarakat Indonesia.References
Abuddin Nata. Al-quran dan hadist (Dirasah Islamiyah I) manajemen, Raja Gafindo Persada, Jakarta, Cet. 6 Oktober 1998
Departemen Agama RI. Al-quran dan Terjemahannya, Karya Toha Putra, Semarang, diterjemahkan oleh Yayasan Penyelenggara Penerjemah Al-quran
Ditjen Bimas Islam dan Urusan Haji, Departemen Agama RI, Pedoman Perpustakaan Masjid, Jakarta, Cet. 3, 1994
Ensiklopedi Indonesia I, Penerbitan Buku Ichtiar Baru-Van Hoeve, 1980
Idris Kamah, Dady P. Rachmananta. Pedoman Pembinaan Minat Baca, Tim Penyusun, Perpustakaan Nasional RI, 2002
Mz Labib ust. Butir-butir Mutiar Hadist Qudsi, Anugerah, Surabaya, 1994
Kurt Franz/ Bernhard Mejer, alih bahasa Soeparmo, editor Tjun Surjaman. Membina Minat Baca, Cet. 1, Remaja Karya, Bandung
Rusina Sjachrial. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan, Djambatan, Cet. 2, 1972
Sumardji, P. Mengelola Perpustakaan, Yayasan Kanisius, Yogyakarta, Cet. 3, 1984
Saidus Syahar. Asas-asas Hukum Islam, Alumni, Bandung, Cet. V, 1986
Tampubolon. Mengembangkan Minat dan Kebiasaan Membaca pada Anak, Cet. 1, Angkasa Bandung, 1993
W.J.S. Poerdarminta. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Cet. V, Jakarta 1976