Kompetensi Informasi Dan Kompetensi Pustakawan

Authors

  • Putu Laxman Pendit Pekerja Independen. Pengamat masalah Kepustakawanan Indonesia.

DOI:

https://doi.org/10.37014/medpus.v15i1&2.931

Keywords:

kompetensi, informasi, pustakawan

Abstract

Kompetensi pustakawan Indonesia sebaiknya ditempatkan di dalam sistem profesionalisme yang lebih luas, bukan hanya sebagai standar atau alat ukur untuk menilai kinerja individual. Sebelum menerapkan pendekatan berbasis kompetensi, seluruh jajaran Kepustakawanan Indonesia harus terlebih dahulu memastikan ketersediaan sumberdaya profesional bagi para pustakawan Indonesia. Peran organisasi-organisasi profesi pustakawan menjadi sangat penting, terutama sebagai katalisator bagi penetapan kompetensi inti (core competency) yang memungkinkan para anggotanya memiliki posisi seimbang dalam penentuan kompetensi di tempat kerja. Tulisan ini merupakan tinjuan kontekstual terhadap penerapan pendekatan berbasis kompetensi. Ulasan akan dimulai dari pengertian kompetensi secara umum di dalam masyarakat informasi, sebagai sebuah masyarakat berciri khusus yang mengandalkan kegiatan penyimpanan, pencarian, dan penggunaan informasi di berbagai aspek kehidupannya. Kompetensi Pustakawan Indonesia memiliki 3 hal penting yaitu perkembangan masyarakat dan teknologi informasi yang secara langsung memengaruhi kebutuhan akan masyarakat yang kompeten di bidang informasi; posisi pustakawan dalam sistem kerja yang didasarkan pada kebutuhan masyarakat akan menentukan bagaimana kompetensi ditetapkan dan dijadikan alat ukur; ketersediaan sarana pendidikan, pelatihan, dan pengembangan kompetensi merupakan “harga mati†jika kompetensi ingin dikaitkan dengan kinerja keseluruhan sebuah organisasi. Dalam konteks Kepustakawanan Indonesia, maka penerapan pendekatan berbasis kompetensi juga harus segera dikaitkan dengan otonomi profesi pustakawan. Otonomi ini berkaitan dengan kemampuan sebuah profesi menetapkan sendiri batas kinerjanya.

References

Diamond, R. dan Martha Dragich (2001), "Professionalism in Librarianship: Shifting the Focus from Malpractice to Good Practice" dalam Library Trends, edisi Winter 2001. Berkas elektronik di www.findarticles.com/p/articles/mi_m1387/is_3_49/ai_ 75278303.] Freidson, E. (1994), "Method and substance in the comparative study of professions", pidato pembukaan, Conference on Regulating Expertise - Paris April 14 1994. diturunkan dari http://itsa.ucsf.edu/~eliotf pada 10 Agustus 1998.

Freidson, E. (2001), Professionalism : The Third Logic, Chicago : The Universty of Chicago Press.

Habermas, J (1977) Knowledge and Human Interests, Boston Ma. : Beacon Press.

Handy, C (1989) The Age of Unreason, London : Century Business

Savolainen, R. (2002), "Network competence and information seeking on the Internet" dalam Journal of Documentation, v. 58 no 2, h. 211-226

Downloads

Published

2020-04-28

How to Cite

Pendit, P. L. (2020). Kompetensi Informasi Dan Kompetensi Pustakawan. Media Pustakawan, 15(1&2), 54–63. https://doi.org/10.37014/medpus.v15i1&2.931

Issue

Section

Articles