Kondisi Rujukan Pustaka Karya Tulis Ilmiah Pada Jurnal Ilmiah Terakreditasi

Authors

  • Jelita Wilis Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan

DOI:

https://doi.org/10.37014/medpus.v23i2.851

Keywords:

rujukan pustaka, karya tulis ilmiah, jurnal penelitian, akreditasi.

Abstract

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) berupaya meningkatkan kualitas jurnal ilmiah nasional, antara lain melalui akreditasi bagi majalah ilmiah yang ada di Indonesia. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, tuntutan akreditasi semakin ketat. Salah satu  persyaratan akreditasi jurnal ilmiah yang harus dipenuhi adalah penggunaan sumber pustaka acuan primer yang mutakhir dan relevan. Tulisan ini menelisik kondisi rujukan karya tulis hasil penelitian pertanian pada jurnal ilmiah sebelum dan setelah terakreditasi. Sebelum terakreditasi, rujukan pustaka karya tulis penelitian pertanian dari jurnal ilmiah primer 38%. Sumber acuan pustaka yang dirujuk 55% dari yang terbit dalam 10 tahun terakhir, batas tingkat kebaruan pustaka rujukan. Setelah terakreditasi, proporsi rujukan pustaka karya tulis penelitian pertanian relatif lebih baik, rata-rata 50,5% dari jurnal ilmiah primer dengan tingkat kebaruan rujukan 56%. Angka ini mengindikasikan belum satu pun jurnal ilmiah penelitian pertanian yang bernilai “baik†jika dikaitkan dengan persyaratan LIPI yang mengisyaratkan >80% rujukan pustaka karya tulis ilmiah harus berasal dari jurnal ilmiah primer. Upaya peningkatan mutu jurnal ilmiah di lingkup Badan Litbang Pertanian telah dilakukan, antara lain melalui sosialisasi aturan LIPI tentang persyaratan akreditasi jurnal ilmiah, workshop karya tulis ilmiah bagi peneliti dan redaksi, dan pertemuan para redaksi jurnal ilmiah lingkup Badan Litbang Pertanian dengan pokok bahasan peningkatan kualitas jurnal ilmiah penelitian dengan nara sumber dari berbagai institusi terkait, dari LIPI.

Author Biography

Jelita Wilis, Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan

Pustakawan Ahli Pertama

References

Hermanto. 2004. Kajian kemutakhiran referensi artikel ilmiah pada beberapa jurnal ilmiah penelitian pertanian. Jurnal Perpustakaan Pertanian 13(1):1-6.

Hermanto. 2013. Akreditasi jurnal ilmiah semakin ketat: peneliti kurang tanggap? Berita Puslitbangtan No. 53 . hlm. 12. Bogor: Puslitbang Tanaman Pangan.

ISO (International Organization for Standardization).1982. ISO 59966-1982 (E). Documentation-Presentation of Scientific and Technical Reports. 22 p.

LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia). 2011. Pedoman akreditasi majalah ilmiah. Bogor: Pusat Pembinaan, Pendidikan, dan Pelatihan Peneliti LIPI. 50 hlm.

Muhajan, Z. 2001. Analisis sitiran jurnal pada artikel peneliti BB Litvet dalam Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner. Jurnal Perpustakaan Pertanian 26(2):45-53.

Rifai, M.A. 1997. Pegangan gaya penulisan, penyuntingan, dan penerbitan karya ilmiah Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 180 hlm.

Soehardjan, M. 2000. Pengertian tentang mutu karya tulis ilmiah. Jurnal Perpustakaan Pertanian 9(1):18-21.

Sumarno. 2008. Peningkatan kinerja peneliti dan mutu publikasi ilmiah pada unit kerja penelitian. Hlm. 5166. Dalam Hermanto dan Sunihardi (Eds.). Prosiding Rapat Kerja 2010: Reformasi Birokrasi dan Diseminasi Hasil Penelitian Tanaman Pangan. Bogor: Puslitbang Tanaman Pangan.

Sutardji. 2012. Produktivitas publikasi peneliti Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbiumbian. Jurnal Perpustakaan Pertanian 21(1):23-29.

Wilis, J. 2013. Pola rujukan sumber acuan pada Jurnal Penelitian Pertanian terakreditasi. Jurnal Perpustakaan Pertanian 22(2):45-49.

Downloads

Published

2020-04-01

How to Cite

Wilis, J. (2020). Kondisi Rujukan Pustaka Karya Tulis Ilmiah Pada Jurnal Ilmiah Terakreditasi. Media Pustakawan, 23(2), 59–64. https://doi.org/10.37014/medpus.v23i2.851

Issue

Section

Articles