Nilai Tambah Koleksi Digital Literatur Sekunder
DOI:
https://doi.org/10.37014/medpus.v23i1.843Keywords:
perpustakaan digital, literatur sekunder, koleksi digital, pustakawan.Abstract
Seiring perkembangan teknologi informasi, pemustaka membutuhkan akses informasi secara cepat dan tepat. Proses digitalisasi suatu koleksi maupun pengadaan koleksi digital yang membutuhkan pendanaan cukup besar bisa disiasati dengan memberikan informasi digital berupa literatur sekunder, sehingga informasi bisa secara cepat diterima melalui koleksi digital literatur sekunder. Jenis-jenis koleksi literatur sekunder yang bisa dibuat dalam bentuk digital antara lain bibliografi, katalog, indeks, abstrak, resensi dan anotasi. Beberapa keuntungan adanya koleksi digital literatur sekunder, yaitu: 1) Memudahkan pemustaka dalam mencari koleksi yang dibutuhkan; 2) Sebagai sarana promosi koleksi perpustakaan; 3) Membantu pustakawan dalam memperoleh angka kredit. Pengembangan koleksi digital literatur sekunder harus didukung oleh beberapa faktor yaitu: 1) Kebijakan instansi; 2) Kompetensi pustakawan; dan 3) Otomasi perpustakaanReferences
Delayasari.2008. Pelestarian koleksi literatur. [online] http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/126769RB13D112p-Pelestarian koleksi-Literatur.pdf, diunduh pada 15 Agustus 2014.
Enny Suprihatin. 2011. Abstrak. [online]. http://ennysuprihatinnaisono.wordpress.com/2011/07/15/ abstrak/, diunduh tanggal 20 Agustus 2014.
Gatot Subrata. Kajian ilmu perpustakaan: literatur primer, sekunder dan tersier. [online]. http://library.um.ac.id/images/stories/pustakawan/kargto/Kajian%20 Ilmu%20Perpustakaan_Literatur%20Pimer%20Sekunder%20dan%20Tersier.pdf, diunduh pada 15 Agustus 2014.
Pendit, Putu Laxman [et.al]. 2007. Perpustakaan Digital: Perspekstif Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia. Jakarta: Sagung Seto.
Pendit, Putu Laxman. 2008. Perpustakaan Digital dari A sampai Z. Jakarta: Cita Karyakarsa Mandiri.
Purwono. 2010. Dokumentasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.