Pengembangan Pustakawan Indonesia: Bagaimana seharusnya?

Authors

  • Muhammad Muntar Arifin Sholeh Universitas Islam Sultan Agung

DOI:

https://doi.org/10.37014/medpus.v18i2.808

Keywords:

pustakawan indonesia, praktik kepustakawanan, Ilmu Perpustakaan

Abstract

Kecenderungan masyarakat sekarang adalah membentuk pola hidup masa kini dan masa depan. Kecenderungan itu adalah pergeseran dari ekonomi industri ke ekonomi informasi. Dalam ekonomi industri, kapital merupakan sumber yang sangat strategis; sedangkan dalam ekonomi informasi, sumber yang paling strategis adalah informasi itu sendiri. Pada era global, informasi menjadi kekuatan yang harus diperhitungkan. Mereka yang dapat menguasai ekonomi informasi akan menjadi pemenang dalam persaingan hidup. Misalnya, informasi yang disebarluaskan surat kabar dapat memberi kekuatan masyarakat untuk semakin peka terhadap lingkungan, semakin kritis terhadap fenomena sosial, dan semakin waspada terhadap penyimpangan pembangunan. Pergeseran pola hidup tersebut menunjukkan bahwa saat ini masyarakat, khususnya masyarakat kampus, telah menjadi masyarakat informasi (Information society). Information society ditandai dengan kesadaran masyarakat tentang nilai informasi (information awareness), ledakan jumlah informasi (information bombing),  kebutuhan informasi (information need), dan cara-cara efektif - efisien dalam melacak informasi (information retrieval). Information awareness dapat dilihat di mana berbagai tempat para anggota masyarakat membaca koran/majalah, dan di warnet-warnet (warung internet) mereka mencari informasi lewat internet. Information bombing dapat diketahui dengan semakin marak penerbitan buku, koran, majalah, tabloid, dsb., dan menjamurnya internet yang menyediakan samudra informasi yang begitu luas. Information need seseorang didasarkan pada kebutuhan (kepentingan) dan keahlian (keilmuan)-nya. Information retrieval harus dilakukan secara efektif dan efisien karena ledakan informasi yang dahsyat dan meluas. Informasi yang banyak dan luas ini membutuhkan kemampuan membaca sebagai syarat untuk hidup dalamnya, membaca yang dimaksud bukan sekedar membaca huruf melainkan kemampuan memahami makna dari suatu bacaan (informasi). Sehingga reading culture atau budaya membaca sebuah masyarakat menjadi salah satu turunan indikator kualitas SDM suatu bangsa, Selain budaya baca yang rendah dan jumlah terbitan buku yang sedikit, permasalahan kepustakawanan di Indonesia adalah pustakawan merupakan profesi yang kurang diminati, terbatasnya kualitas dan kuantitas pustakawan, dan bahkan ada kesan bahwa perpustakaan merupakan tempat “pembuangan†pegawai yang tidak terpakai. Problema inilah yang dihadapi oleh kepustakawanan Indonesia yang harus terus berkembang untuk mengatasi problema tersebut. Bagaimana seharusnya kepustakawanan Indonesia dikembangkan?

References

Abbas, June (1997), The Library Profession and the Internet: Implications and Scenarios for Change. Lihat di http://edfu.lis.uitic.edu/ review/5abbas.htm1.

Al-Quran dan Terjemahnya, Departemen Agama Republik Indonesia, 1989

Amstrong, Michael, The Art of HRD: Managing People: A Practical Guide for Line Managers, Volume 4 : Kogan, 2002

Anton M. Moeliono, dkk., Kamus Besar Bahasa Indonesia, cet. ke-3, Balai pustaka: Jakarta, 1990

Barrett, A., "The information-seeking habits of graduate student researchers in the humanities", Journal of Academic Librarianship, Vol. 31 No. 4, 2005

Basuki, Sulistyo, Pengantar Ilmu Perpustakaan, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1991

-------------------, Periodisasi Perpustakaan Indonesia, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 1994

-------------------, Teknik dan Jasa Dokumentasi, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1992

Campbell, Jane E., Kebiasaan Membaca, makalah disampaikan pada Seminar Kebiasaan Membaca di UPT Perpustakaan UNDIP, 29 Juli 1996

Creth, Sheila D (1996), The Electronic Library: Slouching toward the Future or Creating a New Information Environment, London, Cavendish Conference Centre, 30 September 1996. Lihat di http://www.ukoln. ac.uk/services/papers /follett/creth paper. html

Departemen Pendidkan Nasional RI. Perpustakaan Perguruan Tinggi : Buku Pedoman. Edisi ketiga. Jakarta, Dirjen Pendidikan Tinggi, 2004

Echols, John M. & Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, PT. Gramedia, Jakarta, 2003

Endang Ernawati, Kinerja dan Pengembangan Perpustakaan Berbasis Kompetensi, Makalah disampaikan pada seminar "Sistem Nasional Perpustakaan dan Dampaknya bagi Peningkat an Kinerja Perpustakaan". Kerja sama Kantor Perpusda Jawa tengah dan FPPTI JASAPUSPERTI. Semarang, 10 Agustus 2006.

Foster, A., "A nonlinear model of informationseeking behavior", Journal of the American Society for Information Science and Technology, Vol. 55 No. 3, 2004.

Gea, A.A., Wulandari, A.P.Y., & Barbari, Yohanes. Character Building I : Relasi dengan Sendiri. Jakarta, PT Gramedia, 2003

Hathom, Clay (1997), The Librarian is Dead, Long Live the Librarian. PreText Magazine. Lihat di http://www.pretext.com/oct97/features/ story4. him

Kismiyati, Titiek, "Standar Kompetensi Pustakawan" dalam Media Pustakawan Vol. 13 No. 1 dan 2 Juni 2006. Jakarta, Perpustakaan Nasional, 2006

Martin, William J., The Information Society, Aslib, London, 1988

Pocket Oxford Dictionary, new edition, Oxford University Press, Oxford, 1992

Rowley, Jennifer E., Organizing Knowledge, 2nd.ed., Ashgate Publishing Company, Vermont USA, 1992

Sholeh, Muhammad Muhtar Arifin, Designing Online Public Access Catalogue (OPAC) for Islamic University Libraries: a Proposal for "˜Sultan Agung"™ Islamic University Library of Semarang-Indonesia, disertasi S-2 Department of Information and Library Studies, University of Wales, Aberystwyth, United Kingdom, 1994

Sri Suryaningsih, Evaluation of User Education in University Libraries: with Particular Reference to Catholic University Libraries in Indonesia; A thesis submitted for the degree of Master of Arts in Information Studies, University of North London, London, 1994

Supriyanto, Peran Perpustakaan dalam Pemberdayaan Masyarakat Gemar Membaca, makalah disampaikan pada Muscab IPI Semarang dan Seminar Ilmiah di Semarang, 19 September 1996

---------, Meningkatkan Eksistensi IPI dalam Pengembangan Profesionalisme Pustakawan, makalah disampaikan dalam "Rakerda IPI Jawa Tengah". Perpustakaan Daerah Jawa Tengah, Semarang, Hotel Pandanaran, 9 Agustus 2006.

Taryadi, Alfons, "Problema dan Prospek Dunia Penerbitan Buku", dalam Buku Membangun Kualitas Bangsa: Bunga Rampai sekitar Perbukuan di Indonesia, tanpa editor, Kanisius, Yogyakarta, 1997

---------, Indonesia Book Industry, the paper presented at the Regional Seminar on the Promotion of Habit of Reading by ASEAN Libraries, 3-6 April 1995

Tedd, Lucy A., An Introduction to Computer-Based Library Sistems, 3rd.ed., John Wiley & Sons Ltd., Chichester England, 1993

Thompson, Della (editor), The Pocket Oxford Dictionary Of Current English, 8-th.edition, Clarendon Press, Oxford, 1992

Wiranto, Supriyanto, dan R.M. Sri Suryaningsih (editor), Kepustakawanan Indonesia dan Sumbangannya kepada Masyarakat (Seri Pengembangan Perpustakaan 4), Unika Soegijapranata, Semarang, 1998

Wiranto, Supriyanto, dan R.M. Sri Suryaningsih (editor), Perpustakaan Menjawab tantangan Jaman (Seri Pengembangan Perpustakaan 3), Unika Soegijapranata, Semarang, 1997

Wirawan, Profesi Kepustakawanan : Suatu analisa. Makalah disampaikan pada Rapat Kerja Pusat IPI di Mataram, NTB, 21-23 Juli 1993

Zorkoczy, Peter, Information Technology : an Introduction, Pitman Publishing, London, 1990

Downloads

Published

2020-03-24

How to Cite

Sholeh, M. M. A. (2020). Pengembangan Pustakawan Indonesia: Bagaimana seharusnya?. Media Pustakawan, 18(2), 1–7. https://doi.org/10.37014/medpus.v18i2.808

Issue

Section

Articles