Pustakawan Layanan Prima: Kunci eksistensi perpustakaan
DOI:
https://doi.org/10.37014/medpus.v21i3%20&%204.803Keywords:
layanan prima, pustakawanAbstract
Perpustakaan diamanatkan untuk memberikan layanan prima dan berorientasi bagi kepentingan pemustaka. Jika perpustakaan mampu memberikan layanan prima maka perpustakaan tidak lagi dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Agar mampu memberikan layanan prima, perpustakaan harus memperhatikan secara seimbang faktor SDM, sarana dan prasarana, dan produk. Namun dari ketiga faktor ini, faktor SDM memegang peran utama. Kunci eksistensi perpustakaan yang diperoleh dari layanan prima adalah pustakawan layanan prima.References
Deliani Nelwan. (2013). Effective Communication. Makalah disajikan dalam Personal Breakthrough Training Program Perpustakaan Nasional RI, 22 dan 23 Januasi 2013. Jakarta: John Robert Powers.
Kasmir. (2005). Etika Customer Service. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI. (2012). Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 83 Tahun 2012 tentang Penetapan Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, dan Perorangan Lainnya Bidang Perpustakaan menjadi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI.
Lena Ellitan dan Lina Anatan. (2009). Manajemen Inovasi: Transformasi menuju organisasi kelas dunia. Bandung: Alfabeta.
Pierre Gruno. (2013). Visual Statement. Makalah disajikan dalam Personal Breakthrough Training Program Perpustakaan Nasional RI, 22 dan 23 Januari 2013. Jakarta: John Robert Powers.
Sumaryo. (2012). Komunikasi Asertif Mendongkrak Tingkat Kepuasan Pemangku Kepentingan. Diunduh dari http://www.bppk.depkeu.go.id/bdk/palembang/ attachments/246_KOMUNIKASI%20ASERTIF%202013.pdf pada tanggal 18 Februari 2013.
Umar Farouk Zuhdi. (2011). Komunikasi Bisnis: Pemahaman secara mudah. Yogyakarta: Wahana Totalita.
Yudhi Ismayadi. (2013). Managing Services. Makalah disajikan dalam Personal Breakthrough Training Program Perpustakaan Nasional RI, 22 dan 23 Januari 2013. Jakarta: John Robert Powers.