Sertifikasi Profesi Pustakawan Berbasis Kinerja Sebagai Upaya Menghadapi Era Global
DOI:
https://doi.org/10.37014/medpus.v21i2.783Keywords:
sertifikasi pustakawan, kinerja, era globalAbstract
Abad ke-21 disebut era globalisasi mempunyai karakteristik keterkaitan dan ketergantungan antar individu, kelompok, dan negara saling berinteraksi tanpa batas (borderless). Globalisasi sebagai proses sosial yang alami menuju internasionalisasi, universalisasi, liberalisasi, dan westernisasi dalam ranah sosial, politik, ekonomi, pendidikan, dan budaya. Dalam era global profesi pustakawan mendapat tantangan dan peluang emas untuk tetap eksis dan bersinergi dengan profesi lain. Perlu upaya dan strategi dalam menghadapi perubahan yang cepat. Masalahnya pustakawan senang di “zona nyaman dan kemapananâ€, menentang perubahan, mempertahankan status quo, under estime dengan profesinya, motivasi berprestasi rendah, tidak senang “membaca dan menulisâ€. Tujuan penelitian untuk mengetahui kesiapan pustakawan dalam menghadapi era persaingan bebas dan faktor-faktor yang menjadi kendala transformasi bagi profesi pustakawan. Jenis penelitian kualitatif dengan metode analisis deskriptif kualitatif. Teknik pengambilan sampel purposive sampling dan snowball sampling. Instrumen penelitian human instrument, dengan sumber data primer. Metode pengumpulan data wawancara/interview, dan studi dokumentasi. Analisis data melalui reduksi data kemudian ditafsirkan, dianalisis, dan diintepretasikan. Hasil penelitian menunjukkan pustakawan belum menyadari dan menjiwai profesinya yang menuntut kompetensi personal dan profesional. Kendala utama merubah mental dan perilaku bekerja “asal jalanâ€. Kinerja belum sesuai tupoksi seperti dalam SK Menpan No.132/2002. Pustakawan sering “terjebak pekerjaan rutinitas†diluar kepustakawanan. Untuk menghadapi era global persiapan yang diperlukan adalah kompetensi TI, komunikasi, kepribadian dan ilmu yang mendukung. Profesi pustakawan dalam menghadapi era persaingan bebas masih berkutat dengan persoalan “klasik†baik secara internal maupun eksternal.References
Abrar, Ana Nadhya. (2003). Teknologi Komunikasi: Perspektif Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: LESFI
Arikunto, Suharsimi. (2000). Manajemen Penelitian. Cet, Kelima. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudarsono, Blasius. (2011). Pustakawan dan Perpustakaan dalam Menghadapi Tantangan di Era Global. Media Pustakawa. Vol.18 No.3 & 4 (5-12).
________. (2005). Membangun Kemampuan Pustakawan. Makalah pada Temu karya Pustakawan Madya dan Pustakawan Utama se Indonesia. Jakarta: Perpustakaan Nasional.
Indonesia. (2004). Peraturan Pemerintah No.23 Tahun 2004 Tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi.
kerja jabatan fungsional. Pola pikir dan pola kerja masih seperti dalam jabatan struktural. 6. Kendala pustakawan dalam menghadapi persaingan global dapat berasal dari diri pustakawan (internal) dan lembaga (eksternal). Pustakawan kurang percaya diri dengan profesinya karena menjadi pustakawan bukan "panggilan jiwa dan hati". 7. Alih jalur dari fungsional ke jalur struktural dan sebaliknya masih sering terjadi, sehingga profesi pustakawan menjadi tempat yang ideal untuk memperpanjang usia pensiun (dari 56 tahun dapat menjadi 60 tahun).
Profesi pustakawan menjadi menarik ketika ada wacana jabatan fungsional, sertifikasi, renumerasi, karena yang terpikir dalam benak "nilai rupiah". Ketika profesi pustakawan dituntut mempunyai kompetensi personal, profesional, maka muncul "kegalauan". Hal ini terjadi karena menjalani profesi pustakawan bukan panggilan hati/jiwa, tetapi "terpaksa" dan/atau "terlanjur". Kalau dirunut sejak masuk menjadi mahasiswa ilmu perpustakaan pun bukan pilihan pertama, tetapi pilihan terakhir. Inilah salah satu penyebab kenapa perkembangan kepustakawanan di Indonesia "terkesan" stagnan.
Kismiyati, Titik. (2011). Kesiapan Sertifikasi Pustakawan. Media Pustaka. Vol 18 No.3 & 4 (13-18).
Moleong, Lexy J. (2008). Metode Penelitian Kualitatif. Ed Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Cet. Ke-8. Bandung: Alfabeta.
Sulistyani, Ambar Teguh. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia: Konsep, Teori dan Pengembangan dalam Konteks Organisasi Publik. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sulistyo-Basuki. (2007). Perpustakaan, Dahulu, Kini dan Mendatang. Bahan diskusi di UI Bookfest. Jakarta: Departeman Departemen Ilmu Perpustakaan dan Informasi UI, 15 s.d 17 Nopember.
Wibisono, Dermawan. (2006). Manajemen Kinerja: Konsep, Desain, dan Teknik Meningkatkan Daya Saing Perusahaan. Jakarta: Erlangga.
Pusat Pengembangan Pustakawan Perpustakaan Nasional. Rekomendasi Komisi II Program Peningkatan Kualitas pejabat Fungsional Pustakawan Dalam Rangka Persiapan Sertifikasi. www.pnri. go.id. Diakses tanggal 27 Desember 2012 pukul 11.10
www.kompaskarier.com. Work Life Mix. 2012. Dalam Kompas Klasika tanggal 11 Agustus.
www.pnri.go.id. Diakses tanggal 15 Agustus 2012 pukul 14.10
UGM Melantik Enam Pejabat Baru . http://ugm. ac.id . Diakses tanggal 24 Desember 2012 pukul 12.01