Peluang dan Tantangan dalam Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Perpustakaan
DOI:
https://doi.org/10.37014/medpus.v24i4.522Keywords:
perpustakaan, teknologi informasi dan komunikasi, UU Nomor 43 tahun 2007Abstract
Abstrak Kalimat “mengembangkan sistem layanan perpustakaan berbasis teknologi informasi dan komunikasi†dan yang senada dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 diulang di beberapa pasal yang berbeda pada semua jenis perpustakaan dan tentang kerjasama perpustakaan. Seperti apa perpustakaan di masa depan sudah mulai dibahas sejak masa ini. Banyak prediksi yang beredar namun sebagian besar mengerucut kepada perpustakaan berbasis teknologi informasi dan komunikasi, yang harus dipikirkan kemudian adalah bagaimana memberdayakan teknologi informasi dan komunikasi di perpustakaan dengan konten yang tepat. Pengembangan perpustakaan berbasis teknologi informasi dan komunikasi tidak bisa terlepas dari konsep perpustakaan konvensional yang telah ada jauh sebelum zaman ini. Perpustakaan berbasis teknologi informasi dan komunikasi hadir di masa sekarang ini untuk memberi cara pandang baru terhadap perpustakaan baik bagi pemustaka sebagai pihak yang akan memanfaatkan maupun bagi pustakawan sebagai pihak yang akan mengelola. Cara pandang baru ini hadir karena perpustakaan berbasis teknologi informasi dan komunikasi diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih luas dibanding perpustakaan konvensional karena mengenalkan cara pemanfaatan yang berbeda dari yang sebelumnya.References
Alfatih, M. I. (2016). Utilization of Information and Communication Technology in Coordination Between the National Library with the Provincial Library. Record and Library Journal, 1(2), 120-128.
Arif, I. (2003, October). Konsep dan perencanaan dalam automasi perpustakaan. Makalah Seminar dan Workshop Sehari "Membangun Jaringan Perpustakaan Digital dan Otomasi Perpustakaan menuju Masyarakat Berbasis Pengetahuan "UMM 4 Oktober 2003.
Fahmi, I. (2005). Development of Indonesia"™s national digital library network. Design and Usability of Digital Libraries: Case Studies in the Asia Pacific, 1-21.
Kordha, E., Gorica, K., & Ahmetaj, L. (2011). MANAGING IT INFRASTRUCTURE FOR INFORMATION SOCIETY DEVELOPMENT.THE ALBANIAN CASE. Romanian Economic and Business Review, 6(2), 122-131. Retrieved from http://search.proquest. com/docview/1140196791?accountid=17242
M Solihin Arianto, A., & Ahmad, S. (2012). Isu-isu Pengembangan Perpustakaan Digital di Indonesia.
Maharsi, S. (2004). Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi Terhadap Bidang Akuntansi Manajemen. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 2(2), pp-127.
Pinprayong, Boriboon. (2016). ASEAN ICT Manpower: Case Study of Thailand, Indonesia, and Vietnam. .
Preedip, B. B., & Krishnamurthy, M. (2013). Library automation to resource discovery: A review of emerging challenges. The Electronic Library, 31(4), 433-451. doi:http://dx.doi.org/10.1108/EL-11-2011-0159
Saffady, W. (2000). The status of library automation at 2000. Library Technology Reports, 36(1), 7-3. Retrieved from http://search.proquest.com/docview/20270309 7?accountid=17242
Schrock, K. (2004). Library automation: A buying guide. Technology & Learning, 24(7), 9-10,12. Retrieved from http://search.proquest.com/docview/212110198?acc ountid=17242
Tam, LWH & Robertson, AC. (2002). MANAGING CHANGE: LIBRARIES AND INFORMATION SERVICES IN THE DIGITAL AGE. Library Management, v. 23 n. 8/9, p. 369-377. Retrieved from http://hdl.handle.net/10722/48727
Wang, Y. (2013). Parents of invention: The development of library automation systems in the late 20th century. Portal: Libraries and The Academy, 13(3), 327-328. Retrieved from http://search.proquest.com/docview /1441291576?accountid=17242
Wardiana, W. (2002). Perkembangan teknologi informasi di Indonesia. http://www.itu.int/net4/ITU-D/idi/2016/