Strategi Pustakawan Melalui Program Perpusmart dalam Menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi Asea sean)
DOI:
https://doi.org/10.37014/medpus.v22i4.226Keywords:
Kompetensi, strategi pengembangan perpustakaan, PerpusmartAbstract
AbstrakDi penghujung tahun 2015 masyarakat akan dihadapkan pada suatu kesepakatan pasar bebas yang bernama MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN). Jarak dan waktu seolah sudah tidak lagi menjadi masalah bagi seseorang untuk menjangkau ilmu pengetahuan dan informasi dimanapun, kapanpun dan dari manapun. Persaingan bukan hanya sekedar barang/jasa saja, akan tetapi akan berpengaruh pula terhadap persaingan SDM. Untuk itu, pustakawan sebagai agent of change (agen perubahan) harus mampu meningkatkan kompetensinya agar bisa bersaing dengan pustakawan di Asia Tenggara, dan bisa memberikan manfaat kepada masyarakat dalam peningkatan kualitas hidup, baik dari sisi intelektualitas maupun perekonomiannya. Selain itu, tentu saja dalam menghadapi persaingan di era globalisasi ini, pustakawan perlu menyiapkan strategi pengembangan perpustakaan yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi agar tercipta keberlanjutan.References
Kaswan. (2013). Pelatihan dan Pengembangan untuk Meningkatkan Kinerja SDM. Bandung: Alfabeta.
Makmur, Testiani. (2015). Budaya Kerja Pustakawan di Era Digitalisasi; Perspektif Organisasi, Relasi dan Individu. Yogyakarta: Graha Ilmu
Pengurus Ikatan Pustakawan Indonesia Kota Surakarta. Pengembangan Perpustakaan Umum Daerah dan Perpustakaan Sekolah Kota Surakarta. Diakses pada tanggal 1 Juli 2015 melalui http://daryono.staff.uns.ac.id/2009/02/2012/pengembangan-perpustakaan-umum-daerah-dan-perpustakaan-sekolah-kota-surakarta
Soetjipto et.al., 2002. Paradigma Baru Sumber Daya Manusia (Artikel-Artikel Pilihan). Yogyakarta: Amara Books.
Downloads
Published
2019-08-06
How to Cite
Mulyadi, D. (2019). Strategi Pustakawan Melalui Program Perpusmart dalam Menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi Asea sean). Media Pustakawan, 22(4), 51–55(end). https://doi.org/10.37014/medpus.v22i4.226
Issue
Section
Articles