Open Access dalam Membangun Masyarakat Literat untuk Mendukung Pencapaian Pembangunan Berkelanjutan
DOI:
https://doi.org/10.37014/medpus.v25i3.207Keywords:
Perpustakaan, literasi, open access, pembangunan berkelanjutanAbstract
Literasi merupakan salah satu dari agenda besar dunia yang dikeluarkan oleh United Nations yang terangkum dalam Sustainable Development Goals (SDGs). Tujuan 4 dari SDGs adalah berkaitan dengan kualitas pendidikan (quality education) yang menjadi kerangka kerja UNESCO yang akan dicapai pada 2030 dalam membangun literasi yaitu memastikan bahwa seluruh masyarakat, baik laki-laki ataupun wanita memiliki kemampuan literasi dan numerasi. Untuk mencapai tujuan tersebut perpustakaan memiliki peran penting dan kontribusi dalam penyediaan akses terhadap informasi untuk membangun masyarakat literat yang mampu mendorong pembangunan berkelanjutan. Penyediaankemudahan akses terhadap informasi dan penggunaan fasilitas teknologi dilakukan oleh Telkom University Open Library melalui konsep open access perpustakaan. Open access dengan pflatform terbuka secara infrastruktur dankegiatan pengembangan pengetahuan dan komunitas. Peran pustakawan dalam rangka mewujudkan masyarakat literat melalui open access dilakukan dengan pengembangan liaison librarian.References
Bertschy, F., Kinzli, C., & Lehmann, M. (2013). Teachers"™ competencies for the implementation of educational offers in the field of education for sustainable development. Sustainability, 5, 5067-5080.
Bhola, H.S. & Gomez, S.V. (2008). Signposts to literacy for sustainable development complementary studies. Hamburg: UNESCO.
Hussen, A. (2004). Principles of environmental economics. New York: Routledge.
Lloyd, Arthur S. (1972). Freire, Conscientization, and Adult Education. Adult Education. Vol.XXIII, No.1,3-20.
Diakses dari http://journals.sagepub.com/doi/pdf/10.1177/074171367202300101
Nolet, V. (2009). Preparing sustainability-literate Teachers College Record, 111(2), 409-422.
Schlak, T. (2016). Social capital as Operative in Liasion Librarianship: Librarian Participants"™ Experiences of Faculty Engagement as Academic Librarian Liaisons. The Journal of Academic Librarianship, 1-2.
Diakses dari https://doi.org/10.1016/j.acalib.2016.04.008
Stibbe, A. & Luna, H. (2009). Introduction. In A. Stibbe & H. Luna (Eds), The Handbook of sustainability Literacy Skills for a changing World (pp. 9-16). Cornwall, UK: Green Books Ltd.
UNESCO (2006). Education Today: The newsletter of UNESCO"™s education sector. No. 16 February- Mary, p. 7
Wiek, A., Withycombe, L., & Redman, C. L. (2011). Key competencies in sustainability: a reference framework for academic program development. Sustainability Science, 6(2), 203-218.
Igbinovia, M. (2016). Library as Vehicle to Sustainable Development Goals (SDGs): Nigerian"™s Current Status and Outlook. Library Hi-Tech News vol. 33 no. 5
Diakses melalui https://www.emeraldinsight.com/doi/full/10.1108/LHTN-03-2016-0010
United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization. (2016). Incheon Declaration and Framework for action: for the implementation
of Sustainable Development Goal 4.
Dapat diakses melalui http://unesdoc.unesco.org/images/0024/002456/245656e.pdf
Badan Pusat Statistik. (2015). Angka melek huruf perkabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat.
Diakses melalui https://jabar.bps.go.id/statictable/2015/09/23/77/angka-melek-huruf-per-kabupaten-kota-di-provinsijawa-barat-2004-2013.html
Budapets Open Access Initiative. (2002). Budapest Open Access Initiative. Italian Journal of Library, Archive and Information Science. Diakses melalui https://www.jlis.it/article/view/8629
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. (2018). Prioritas Nasional 1: Pembangunan manusia melalui pengurangan kemiskinan dan peningkatan pelayanan dasar.
Diakses melalui konsultasi-publik.bappenas.go.id/Page/.../Workshop_Internal_PN_1_RKP_2019.pdf