SKKNI Bidang Perpustakaan dan Strategi Organisasi Kepustakawanan dalam Pengembangan Pendidikan Profesi: Pemikiran Awal
DOI:
https://doi.org/10.37014/medpus.v25i4.202Keywords:
Kompetensi Pustakawan, Pendidikan Profesi Bidang Perpustakaan, organisasi profesiAbstract
Abstrak Kebutuhan masyarakat atas pengelola perpustakaan, baik data, informasi dan pengetahuan semakin besar. Tuntutan kemampuan pengelola perpustakaan juga semakin tinggi seiring perkembangan teknologi informasi. Untuk itu, organisasi kepustakawanan juga semakin besar sebagai wahana pengembangan kompetensi para pustakawan. Tulisan ini ingin mengetahui kesiapan organisasi profesi di bidang perpustakaan dalam mengembangkan sertifikasi di bidang perpustakaan. Sampai akhir 2018, ternyata belum ada satupun asosiasi kepustakawanan di Indonesia yang memiliki Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). Metode penulisan artikel ini menggunakan metode studi kepustakaan atau studi literatur. Organisasi kepustakawanan, dalam hal ini ISIPII dan IPI berdasarkan Rencana kerjanya sudah menjadikan pengembangan kapasitas pengelola perpustakaan menjadi salah satu prioritas organisasi. Namun hanya IPI yang memiliki prioritasi mengembangkan Sertifikasi Profesi. Kesadaran ini perlu dituangkan dalam perencanaan strategik yang komprehensif, terukur dan sistematis berkaitan dengan pengembangan kapasitas para pengelola perpustakaan.References
Amelia, Sandra dan Elnumeri, Farli. (2017). Potensi Lulusan Pendidikan Ilmu Perpustakaan Sebagai Pendamping Pengembangan Pemberdayaan Keluarga, Call for Paper Semiloka Nasional Kepustakawanan Indonesia 2017, ISIPII dan FPPTI, 18 "“ 20 September 2017, IPC Corporate University, Bogor.
Ikatan Pustakawan Indonesia. (2018). Rencana Kerja Ikatan Pustakawan Indonesia Tahun 2018 "“ 2021, Kongres Ikatan Pustakawan Indonesia XIV, 11 Oktober 2018, Surabaya.
Ikatan Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi Indonesia. (2015). Rencana Strategis Ikatan Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi Indonesia 2015-2019, Musyawarah Nasional Ikatan Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi Indonesia 2015, Universitas Pendidikan Indonesia, 20 Agustus 2015, Bandung.
Indonesia. (2012). Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.
Indonesia. (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi
Indonesia. (2014). Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi. (2018). Sinta (Science and Technology Index). http:// sinta2.ristekdikti.go.id/
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. (2018). Pangkalan Data Pendidikan Tinggi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. https://forlap.ristekdikti.go.id/prodi/search (dilihat pada 8 Januari 2019).
Laksmi dan Elnumeri, Farli. (2018). Potensi Modal Sosial dalam Membangun Kerja Sama Antar Organisasi Profesional Informasi di Indonesia, belum dipublikasikan.
Pendit, Putu L. (2017). Perkembangan Profesi Informasi dan Ilmu Pendukung, Makalah Diskusi Ikatan Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi Indonesia, Jakarta.
Pendit, Putu L. (2018). Pustaka, Kebangsaan, dan Pengetahuan Bersama: Sebuah Tinjauan Historis-Kontekstual dan Epistemologi Sosial, ISIPII: Jakarta.
Pendit, Putu Laxman. (2017). Profesi Informasi dan Pendidikan Pendukungnya: Makalah Kuliah Umum, YARSI, Rabu, 8 November 2017. http://fti.yarsi.ac.id/ kuliah-umum-perkembangan-ilmu-perpustakaan-dan-informasi- serta- profesi- pendukungnya/ (diunduh 19 April 2018 pukul 14.50)
Pendit, Putu Laxman. (2017). Perkembangan Profesi Informasi dan Ilmu Pendukungnya, diskusi ISIPII bekerja sama Perpustakaan Kemendikbud, 29 September 2017. https://www.isipii.org/kolom-pakar/perkembangan-profesi-informasi-dan-ilmu-pendukungnya (diunduh 19 April 2018 pukul 14.52)
Perpustakaan Nasional. (2018). Laporan Hasil Sensus Perpustakaan Tahun 2018, Jakarta: Perpustakaan Nasional