Persepsi Pustakawan Kementerian Pertanian terhadap Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya
DOI:
https://doi.org/10.37014/medpus.v25i1.192Keywords:
Persepsi, sikap, motivasi, harapan, Pustakawan Kementerian PertanianAbstract
Abstrak Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya merupakan sarana mempermudah dan memperlancar pelaksanaan pengajuan daftar usul penetapan angka kredit (DUPAK) bagi pustakawan, yang berisi penjelasan rinci tentang kegiatan pustakawan, pembinaan karier pustakawan, angka kredit pustakawan, dan tim penilai pustakawan. Permasalahan dihadapi Pustakawan Kementerian Pertanian dalam pengajukan DUPAK belum adanya kesamaan persepsi, kesulitan memahami prosedur, tidak adanya motivasi, dan belum memahami benar setiap unsur kegiatan. Tujuan dari pengkajian untuk menyamakan persepsi di tingkat Pustakawan Kementerian melalui sikap, motivasi, dan harapan pribadi serta mengidentifikasi butir-butir kegiatan yang perlu ditambah terhadap Perka Perpusnas No. 11 Tahun 2015 mengenai petunjuk teknis Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya lingkup Kementerian Pertanian. Pengkajian dilaksanakan bulan Juli-Agustus 2017 dengan metode survei bersifat deskriptif kuantitatif dengan pendekatan kualitatif. Populasi adalah Pustakawan Kementerian Pertanian berjumlah 137 orang, penentuan sampel menggunakan rumus Slovin dengan taraf kelonggaran 10% dengan jumlah sampel sebanyak 58 pustakawan. Hasil kajian menunjukkan sikap pustakawan pada unsur pengelolaan perpustakaan, pelayanan perpustakaan, pengembangan sistem kepustakawan, pengembangan profesi dan kegiatan penunjang kepustakawanan kategori baik dan sesuai dengan pekerjaan di Perpustakaan, namun unsur pengembangan sistem kepustakawanan, pengembangan profesi dan penunjang kepustakawanan cukup keberpihakan pada perpustakaan Kementerian Pertanian. Motivasi pustakawan dalam mengajukan DUPAK pada unsur kegiatan pengembangan profesi kategori sangat tinggi, tetapi unsur kegiatan penunjang kepustakawan motivasinya berkategori sedang. Harapan pustakawan terkait dengan angka kreditnya sesuai yang diharapkan namun perlu ditambah pada unsur-unsur kegiatannya dan jumlah angka kreditnya serta dapat disesuaikan dengan kegiatan yang ada di Perpustakaan Kementerian Pertanian.References
Andriaty, E. dan Hendrawati (2013). Kajian penilaian angka kredit pustakawan lingkup Kementerian Pertanian. Jurnal Perpustakaan Pertanian 2 (1): 24-29.
Fatmawati, E. (2014). Kajian faktor yang berpengaruh dalam kenaikan pangkat/jabatan pustakawan. Jurnal Iqra"™ 08(01). 13 hlm. Diambil 28 Agustus 2017 dari http://download.portalgaruda.org/ article.php?article =298685&val=7280&title=KAJIAN%20FAKTOR%20 YANG%20 BERPE-NGARUH%20DALAM%20KENAIKAN%20PANGKAT/JABATAN%20PUSTAKAWAN.
Gaspersz, Vincent (1997). Manajemen Bisnis Total dalam Era Globalisasi. Jakarta: Penerbit PT Gramedia.
Ivancevich JM, Robert K, dan Michael TM. (2007). Perilaku dan Manajemen Organisasi. Gina G, penerjemah; Wibi H, Bimo AY, editor. Jakarta: Erlangga. Terjemahan dari Organizational Behavior and Management.
Kotler, Philip (1995). Marketing Management Analysis, Planning, Implementation and Control. New Jersey: Printice Hall Int.
Marharina, A.W. (2013). Persepsi mengenai Konservasi Hutan pada Siswa Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Pacitan Provinsi Jawa Timur. Skripsi. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Partanto, P.A. dan Barry M.D.A. (2001). Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Arkola.
Permana, M. (2003). Faktor-faktor penghambat pustakawan Departemen Pertanian dalam memperoleh angka kredit. Jurnal Perpustakaan Pertanian 12 (1): 20-25.
Perpustakaan Nasional (2007). Undang-Undang Republik Indonesia No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan. Jakarta: Perpusnas. 61 hlm.
Perpustakaan Nasional. (2015). Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya. Jakarta: Perpusnas.
Rakhmat, J. (2008). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Robbins, S.P. (2003). Organizational Behavior. New Jersey: Pearson Education Inc.
Robbins, S.P. (2005). Essentials of Organizational Behavior. New Jersey: Pearson Education Inc.
Saleh, A.R. (2004). Manfaat standar kompetensi dan etika profesi dalam peningkatan profesionalisme pustakawan. Diakses 26 Agustus 2017 dari http:// www.repository.ip.ac.id.
Sugiyono (2013). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.
Walgito, B. (2002). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Penerbit ANDI.