Peran Perpustakaan Pertanian dalam Kegiatan Repositori Kementerian Pertanian untuk Menghadapi Revolusi 4.0
DOI:
https://doi.org/10.37014/medpus.v26i2.183Keywords:
repositori, perpustakaan pertanian, pustakawan, revolusi 4.0Abstract
Abstrak Perkembangan perpustakaan di Indonesia cepat berkembang, Perpustakaan Pertanian harus berkontribusi dalam penelitian pertanian berbasis digital untuk menciptakan repositori Kementerian Pertanian. Tujuan penelitian untuk mengetahui peran perpustakaan pertanian dalam kegiatan repositori Kementerian Pertanian. Penelitian didesain secara deskriptif korelasional metode survei. Populasi Pustakawan/Pengelola Perpustakaan berjumlah 116 melalui teknik pengambilan sampel rumus Slovin dengan sampel 34 responden. Teknik pengumpulan data melalui kuesioner online Google Form bit.ly/2OOTNoP. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan inferensial dengan pengolahan data menggunakan SPSS22 yang dilaksanakan pada Agustus–Desember 2018. Hasil penelitian menunjukkan pustakawan/ pengelola perpustakaan berperan ikut andil dalam proses repositori; koleksi digitalnya dapat mendorong pengembangan repositori; koleksi perpustakaan disimpan dalam bentuk digital dan perpustakaan dilibatkan dalam updating kegiatan repositori; perpustakaan terlibat dalam proses distribusi repositori; dan struktur transfer koleksi digital sebagai pengetahuan. Tampilan repositori sesuai dengan jenis website lembaga induknya; formatnya sesuai dengan standar website pada umumnya, tetapi dalam menyediakan informasi dapat dipercaya; dan kualitas interaksi repositori aman dalam menyampaikan dan melengkapi data koleksinya. Efektivitas informasi repositori yaitu mudah mendapatkan informasi yang dibutuhkan pemustaka; dapat meningkatkan kinerja layanan perpustakaan; teknologi informasi repositori mempermudah dalam pengolahan dan penyimpanan koleksi; dan sebagai sarana resource sharing koleksi, sebagai sumber pengetahuan berbasis eletronik; dan perlu mendapatkan bimbingan teknis yang berhubungan dengan repositori. Pustakawan; Perpustakaan eselon 2; Komoditas Perkebunan, Hortikultura, Peternakan, Tanaman Pangan; dan Database berperan dalam kegiatan pengembangan respositori Kementerian Pertanian. Pustakawan/pengelola perpustakaan terlibat kegiatan digitalisasi dan dapat mendorong pengembangan Repositori Kementerian Pertanian; tampilan repositori pertanian sesuai jenis website dan informasinya menambah pengetahuan; dan format informasi sesuai dengan lembaga induknya. Abstract The development of libraries in Indonesia is rapidly developing, the Agricultural Library must contribute to digital-based agricultural research to create a repository of the Ministry of Agriculture. The research objective was to determine the role of agricultural libraries in the repository activities of the Ministry of Agriculture. The study was designed in a descriptive correlational survey method. The population of Library Librarians / Managers amounted to 116 throughsampling techniques of Slovin formula with a sample of 34 respondents. Techniques for collecting data through the Google Form online questionnaire bit.ly/2OOTNoP. Data were analyzed quantitatively and inferentially by processing data using SPSS22 conducted in August-December 2018. The results showed that librarians / library managers had a role in contributing to the repository process; its digital collection can encourage the development of repositories; library collections are stored in digital form and libraries are involved in updating repository activities; libraries involved in the repository distribution process; and the structure of digital collection transfers as knowledge. Display repository according to the type of website of the parent institution; the format is in accordance with website standards in general, but in providing reliable information; and the quality of repository interactions is safe in delivering and completing data collection. The effectiveness of the repository information is that it is easy to get the information needed by the user; can improve the performance of library services; repository information technology makes it easy to process and store collections; and as a means of collection resource sharing, as an electronic source of knowledge; and need to get technical guidance related to the repository. Librarian; Echelon 2 Library; Plantation, Horticulture, Animal Husbandry, Food Crops Commodities; and Databases play a role in the development activities of the Ministry of Agriculture respository. Library librarians managers are involved in digitalization activities and can encourage the development of the Ministry of Agriculture Repository; display of agricultural repositories according to the type of website and information add to knowledge; and format of information in accordance with the parent institutionReferences
Barnes, S., & Vidgen, R. (2002). An integrative approach to the assessment of ecommerce quality. J. of Electronic Commerce Research, 3(3), 114-127.
Fatmawati, E. (2018). Disruptif diri pustakawan dalam menghadapi era revolusi industri 4.0. Jurnal Iqra"™, 20(01), 1-13.
Hadi, L. (2016). Kualitas website Repositori Perpustakaan Perguruan Tinggi di Surabaya. In Skripsi (p. 76 hlm). Surabaya: FISIP Univ. Airlangga.
Hidayat, F., Haeruddin, & Hairah. (2017). Sistem Informasi Repositori Skripsi Pada Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Mulawarman. Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, (pp. 294-300).
Martoatmodjo. (1999). Pelayanan Bahan Pustaka. Jakarta: Universitas Terbuka.
Nurhasanah. (2017). Pengelolaan Institutional Repositori di Perpustakaan Utsman Bin Affan Universitas Muslim Indonesia. In Skripsi (p. 60 hlm.). Makasar: Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Alauddin.
Perpusnas. (2015). Undang-undang Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan. Jakarta: Perpusnas.
PUSTAKA. (2018). Repositori Kementerian Pertanian. Retrieved from pertanian.go.id: http://repositori. pertanian.go.id
Putra, H. (2014). Analisis Usability Website Repositori Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Libri-Net, 3(2), 75-83.
Qolyubi, S. (2003). Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Yogyakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi.
Sadiyoko, A. (2017). Industry 4.0 : Ancaman, tantangan, atau kesempatan? Sebuah introspeksi menyambut kemajuan teknologi saat ini. . Oratio Dies pada Dies Natalis XXIV Fak. Teknologi Indusri Univ. Katolik Parahyangan, 20 April 2017 (p. 46 hlm). Bandung: F.
Bandung: Oratio Dies pada Dies Natalis XXIV Fak. Teknologi Indusri Univ. Katolik Parahyangan, 20 April 2017 (p. 46 hlm). Bandung: F.
Saleh, A. (2005). Pendayagunaan layanan perpustakaan berbasis teknologi informasi. Jurnal Pustakawan Indonesia, 4(2), 31-39.
Savitri, S. (2015). Sosialisasi Aplikasi Perpustakaan Digital (SIMPERTAN V.2). Retrieved from http:// jakarta.litbang.pertanian.go.id/:http://jakarta. litbang.pertanian.go.id/:http://jakarta.litbang. pertanian.go.id/ind/index.php/component/content/ article?id=504:sosialisasi-apl
Sevilla, C. A. (2007). Research Methods. Quezon City (PH): Rex Printing Company.
Sutardji. (2011). Kajian Artikel Tanaman Pangan Pada Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan. Jurnal Perpustakaan Pertanian, 20(1), 1-9.
Suwandi. (2014). Peran pustakawan dalam pengembangan Institutional Repositori. Visi Pustaka, 16(1), 78-85.
Tjitropranoto, P. (1992). Sistem pembinaan perpustakaan khusus dan masalahnya. Jurnal Perpustakaan Pertanian, 1(1), 1-6.
Townley, C. T. (2001). Knowledge Management and Academic Libraries. New York: College Research.
Tridjono, F. (2013). Analisis pengaruh kualitas pelayanan Website terhadap Kepuasan Pengguna Website Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara. In T. A. Magister. Medan: Program Pascasarjana Univ. Terbuka.
Ulum, A., & Setiawan, E. (2016). Analisis Konten dan Kebijakan Akses Institutional Repositori. Pustakaloka, 8(1), 145-160.
Wiyarsih. (2015). Pemanfaatan Koleksi Repositori Perpustakaan Fakultas MIPA UGM Menggunakan Eprints. Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi, 11(2), 50-61.