OPINI : AKUNTABILITAS PENYELENGGARA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) FUNGSIONAL KEPUSTAKAWANAN : TINJAUAN DATA ALUMNUS DIKLAT CALON PUSTAKAWAN TINGKAT AHLI (CPTA) TAHUN 2011 S.D TAHUN 2019

Abstract

Membaca Road Map Perpustakaan Nasional RI 2015 – 2019, Indonesia sampai saat ini masih mengalami kekurangan tenaga fungsional pustakawan, diperkirakan masih dibutuhkan kurang lebih 356.049 orang pustakawan untuk memenuhi kebutuhan tenaga fungsional pustakawan dalam sekala nasional. Kebutuhan tersebut memang cukup beralasan mengingat jumlah pustakawan yang tersedia belum sebanding dengan kebutuhan jumlah perpustakaan yang ada saat ini. Berdasarkan data jumlah perpustakaan dalam sekala na-sional sudah mencapai 154.359 buah perpustakaan terdiri, Perpustakaan Sekolah (121.187 perpustakaan), Per-pustakaan Perguruan Tinggi (2.428 perpustakaan), Perpustakaan Umum (23.611 Perpustakaan), dan Per-pustakaan Khusus (7.132 perpustakaan). Pusat data pada Pusat Pengembangan Pustakawan, Perpustakaan Nasional RI (Per-Mei 2019) melaporkan bahwa jumlah tenaga fungsional pustakawan saat ini sudah mencapai 3356 orang pustakawan yang terdiri dari Pustakawan Keterampilan berjumlah 1140 orang dan Pustakawan Keahlian berjumlah 2216 orang yang tersebar ke berbagai jenis perpustakaan diantaranya, Perpustakaan Na-sional RI ( 387 orang), Pustakawan Sekolah (131 orang), Pustakawan Perpustakaan Perguruan Tinggi (1362 orang), Pustakawan Perpustakaan Khusus (408 orang ), Pustakwan Perpustakaan Umum Kab/Kota (332 orang). Berdasarkan data tersebut tentunya dapat kita bayangkan bahwa kondsi dunia kepustakawanan kita belum terjadi sinkronisasi antara jumlah pustakawan dengan jumlah kebutuhan perpustakaan yang ada sampai saat ini. Seyogyanya diperlukan upaya kita bersama untuk terciptanya harmonisasi dan eksistensi kepustaka-wanan kita